Nufat.id

Portal Berita dan Entertaiment

Menteri Badan Usaha Milik Negara Bahas Proyek Kereta Cepat

NUFAT.ID – Proyek kereta cepat atau kereta cepat berkecapatan tinggi di Indonesia yang sudah di rencanakan oleh Pemerintah sejak pada bulan Juli 2015.

 

Proyek kereta cepat dengan kecepatan tinggi yang ada di Indonesia sebagai perdana di Asia Tenggara yang menghubungkan dua kota diantaranya Kota Jakarta dan Bandung di Jawa Barat

 

Proyek Kereta cepat ini menghabiskan jarak tempuh yang lumayan begitu jauh yaitu dengan jarak tampug 150 KM.

 

Seperti dikutip NUFAT.ID dari Kompas.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir mengatakan bisa terjadi untuk proyek kereta cepat pada tahun 2023 bisa kembali membengkak, jika proyek tersebut di tunda.

 

“Kereta cepat sama (dengan Mass Rapid Transit/ MRT Jakarta), kalau kereta cepat ini terus ditunda, harga pembangunannya tahun depan akan lebih mahal lagi. Artinya, harus segera diselesaikan,” kata Erick di Jakarta, Pada Rabu 3 Agustus 2022.

 

Proyek kereta cepat kini menjadi sorotan publik, pasalnya biaya proyek tersebut diperkirakan bengkak sebesar 1,176 miliar dollar AS atau sekitar Rp. 16,8 triliun.

 

Apalagi, dalam pengembangannya, biaya bengkak atau cost overrun dibiayai dari sumber lain yakni pinjaman ke China.

 

“Jika dilihat dari strukturnya, 75 persen dari kereta cepat itu pinjaman Bank China, 25 persen equity, dimana Indonesia 55 persen, dan China 45 persen.

 

Artinya Penyertaan Modal Negara/PMN yang mau diberikan itu bagian dari equity, karena kan pinjamannya ditambah. Jadi kalau ditanya apakah kereta cepat ada investor, ya belum, Garuda saja belum,” tambah Erick.*nufat.id